Rabu, 21 September 2011


AWAL BERDIRINYA STSETIA/SETIAKU SUKOHARJO

Setiaku Sukoharjo berdiri pada tanggal 26 Desember 2010. Berawal dari kumpul penggemar ST12 di Alun-Alun Satya Negara Sukoharjo, maka dibentuklah komunitas PASSESU (Pasukan ST Setia Sukoharjo). Seiring pergantian nama ST Setia menjadi Setiaku, PASSESU berganti nama menjadi Setiaku Sukoharjo.

Setiaku Sukoharjo mengadakan perkumpulan tiap 2 minggu sekali. Meskipun awalnya cuma beberapa orang, namun semakin hari bertambah anggota yang ikut dalam komunitas. Perlu diketahui bahwa anggota Setiaku Sukoharjo sebelumnya tak ada satupun yang tergabung dalam ST Setia resmi. Kami semua 'orang baru', tapi kami sudah lama mengenal dan cinta ST12.

Perkembangan selanjutnya, kami memperluas komunitas dengan bergabung dalam ST Setia Solo Raya (Setiaku Solo Raya) yang merupakan wadah untuk para Setiaku di wilayah kota Solo yang terdiri dari beberapa kota yaitu: Solo, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Boyolali dan Sragen.

DIMANA ADA
ST12, DISITU ADA
SETIAKU

Sebelumnya, kami hanya bisa melihat ST12 dari layar televisi. Tak puas dengan itu, kamipun berusaha menjadi Setiaku yang 'dimana ada ST12, disitu ada Setiaku'. Akhirnya datang kesempatan pada tanggal 16 April 2011, ST12 konser di Alun-Alun Utara Solo. Kamipun bisa melihat ST12 secara langsung yang biasanya hanya ditonton dari layar televisi.

Berikut ini beberapa konser yang pernah kami lihat sejak Setiaku Sukoharjo berdiri:
- Konser ST12 di Solo (16 April 2011)
- Konser Sembilan Band di Wonogiri (5 Juni 2011)
- Konser Budaya "Indonesia Satu
Hati" di Jogja (5 Juli 2011)
- Konser Charly ST12, Sembilan Band, 86 Band di Klaten (13 Juli 2011)

MENJADI SETIAKU RESMI

Meski belum menjadi Setiaku resmi, kami (Setiaku Sukoharjo) memiliki semangat yang besar untuk mencintai ST12. Ingin sekali rasanya bergabung resmi dalam keluarga besar Setiaku Indonesia. Namun, sampai saat ini semua itu belum terlaksana.

Kami (Setiaku Sukoharjo) berharap semoga nanti anggota Setiaku Solo Raya bisa resmi semua dan berharap ST12 (Charly, Pepep, Pepeng) atau salah satu dari mereka mau datang untuk meresmikan. hehehe...

Sekian, semoga tulisan yang singkat ini bisa menjadi suatu perkenalan dari kami (Setiaku Sukoharjo) untuk seluruh Setiaku di Indonesia. Kami (Setiaku Sukoharjo) ada, kami ingin mengenal dan kami ingin dikenal.

Setiakuuuu.... Aku Padamuuuu.... Jangan Takut Menjadi Indonesia....!!!!!!

Selasa, 20 September 2011

ILHAM FEBRI {PEPEP DRUMER ST12}
Nama lengkap : Ilham Febry.
Tanggal lahir : Pria kelahiran 9 Februari 1982 Bandung

Kebiasaaan : berhobi Memasak.Pepep juga mempunyai usaha Studio Rekaman,Latihan,Rental Soundsystem.Selain Hobi Memasak juga hobi memelihara berbagai jenis burung & anjing.menurut Pepep memelihara Hewan dapat menghilangkan STRES.Setiap Bangun Pagi Putra Darmi & Helmy menyempatkan membaca koran.Lulusan S1 Ekonomi Unpar ini suka mebaca buku rohani milik Drs Dyayadi berjudul MENGAPA SAYA MASUK ISLAM.Ada 1kebiasaan Unik Pepep kala menjelang sore,yaitu.....suka memasak di dapur,Mengapa?ternyata Pepep mempunyai keahlian Memasak.Setelah matang Mimi{pacar Pepep}lah yang menjadi orang pertama mencicipi masakan Pepep.Sebelum Tidur Pepep selalu memutar lagu-lagu Band & Penyanyi luar Negeri seperti Deep Purple,Coldplay,BonJovi,Muse & Toto.Selama waktu Liburan Pepep suka Menyempatkan Renang & Trade Mil merupakan olahraga kesenangan Pepep.
Usaha; pria ini juga mempunyai usaha Studio Rekaman,Latihan,Rental Soundsystem.
Pepep, Si Murid Abadi  
              Berawal dari les piano yang diikutinya sejak kelas 2 SD, cowok bernama asli Ilham Febri ini mulai ketagihan mempelajari hal lain. Dia sempat mencoba bidang tarik suara dan jadi anggota Bina Vokalia selama satu tahun, sampai akhirnya tertarik pada perkusi. Inilah yang akhirnya membuat Pepep memutuskan untuk jadi drummer hingga saat ini.
         Menurut cowok kelahiran Jember, 9 Ferbruari 1982 ini, bermain drum adalah sebuah tantangan, karena alat musik ini nggak punya notasi.
          "Tapi dia penting banget dalam struktur sebuah lagu, karena dari drum-lah beat-beat itu dihasilkan," kata Pepep.
             Fasih megang berbagai alat musik membuat pengguna setia drum DW Collectar dan Tama Star Classic ini jadi hobi mengaransemen lagu.
            "Kira-kira sejak SMP lah, kalo lagi nganggur pasti kerjaannya ngulik-ngulik lagu. Bikin melodinya dulu pake keyboard atau gitar, terus masukin bassnya, baru masukin beat-nya," sambung Pepep.
            Orang yang punya andil besar dalam memperkenalkan Pepep dengan dunia musik adalah ayahnya, (alm.) Helmy Azis. Sang ayah yang bekerja di PJKA ini sehari-harinya memang hobi nyanyi dan main gitar. Bahkan, beliau juga lah yang mengusulkan nama ST12 sebagai nama band Pepep dkk.
           Tapi Pepep ternyata bukan cuma ketagihan sekolah musik. Setelah lulus dari jurusan Akuntansi di Universitas Parahyangan Bandung, anak ke-4 dari 4 bersaudara ini langsung mendaftarkan diri di sebuah sekolah enterpreneur. Tahun berikutnya, dia mengambil jurusan Public Speaking selama satu tahun, dilanjutkan dengan sekolah Sound Engineering untuk membantu bisnis studionya di Bandung.
              Hebatnya, kegiatannya manggung dari kafe ke kafe semasa kuliah sama sekali nggak mengganggu studinya. Semua sekolah yang dia masuki berhasil diselesaikan dengan baik, dan di waktu yang bersamaan prestasinya di bidang musik juga mulai menuai sukses. Sebelum membentuk ST12, cowok yang mengidolakan Stewart Capeland ini sempat merilis satu album dengan band lamanya, Oliv.
                 Pepep memang sadar bahwa dia nggak bisa selamanya menggantungkan hidup cuma dari musik. Makanya dia buka usaha studio rekaman, studio latihan, rental instrumen dan sound, serta Event Organizer, di rumahnya di Bandung. Alumni SMA BPI Bandung ini juga sempat mengajar di sebuah sekolah musik, tapi terpaksa distop karena jadwalnya di ST12 udah semakin padat.
               Yang jelas, di sela-sela kesibukannya bareng ST12 dan mengurus bisnisnya yang seabreg itu, Pepep mengaku nggak pernah berhenti cari ilmu. Nggak harus dari sekolah, karena bisa juga dari pengalaman.




DEDY SUDRAJAD {PEPENG GITARIS ST12}
Nama lengkap : Dedy Sudrajad.
Tanggal lahir : Pria lahir 9 Mei 1978 Bandung
Kebiasaaan : bercita cita menjadi Pemain Sepak Bola.Orang tua Solihin & {Alm} Oningsih juga menginginkan Pepeng menjadi Pemain Sepak Bola. 

            Setiap Pagi Pepeng tidak lupa membaca koran/tabloid Bola.Dan tidak lupa juga menyempatkan diri untuk bermain Ps Winning Eleven.Setiap hari libur supaya Pepeng kondisi nya bugar sering bermain Futsal,billiar & Bulu Tangkis.Gagal menjadi Atlet namun profisi menjadi Musisi cukup menyenangkan. Pepeng sering mengisi Waktu luang senang berjalan-jalan ke moll sambil mencari sepatu baru.Malam nya ai menonton film terbaru di Bioskop.BIP21 Bandung.Pepeng juga tak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.
Usaha : Pria ini mempunyai usaha kos-kosan. 

Pepeng, Bekas Gitaris Band Gagal 

              Bukan baru kemarin sore Pepeng terjun ke dunia musik. Udah belasan tahun cowok bernama lengkap Dedy Sudrajat ini manggung dari kafe ke kafe. Dan bukan cuma bareng satu band, tapi banyak. Mungkin karena ngerasa belum terlalu sreg, anak ke 11 dari 11 bersaudara ini beberapa kali gonta ganti band sejak SMP. Tapi seperti diakuinya "kebanyakan sih band-band proyek gagal. Hehehe."
           Selepas SMA, Pepeng membentuk sebuah band bareng Pepep (drummer ST12). Band yang punya nama Oliv ini sempat merilis satu album di tahun 1996, tapi setelah itu nggak ada kabarnya lagi. Pepeng dan Pepep pun akhirnya berpisah dan membentuk band masing-masing, sebelum akhirnya Pepep membentuk ST12 dan mengajak Pepeng untuk gabung.
             Bermula dari pertemanan di bangku SMP dengan seorang teman yang jago main gitar, cowok kelahiran Bandung, 9 Mei 1978 ini jadi tertarik ikut belajar main gitar. Setelah sempat otodidak dengan memborong beberapa buku chord gitar, akhirnya orang tuanya mendaftarkan Pepeng ke sebuah kursus privat gitar.
          Merasa udah cukup jago, pemakai Fender Stratocaster ini pun rajin mengikuti berbagai fertival band di Bandung. Dan ternyata hasilnya nggak malu-maluin, dia sempat menyabet penghargaan sebagai Best Guitarist di sebuah festival band SMA.
       Main gitar bukan satu-satunya keahlian pengagum Richie Sambora, Joe Satriani, dan Andra Ramadhan ini. Diam-diam Pepeng juga jago dalam hal tarik suara. Kemampuannya berolah vokal ini dibuktikan di album-album ST12, di mana dia juga ikut menyumbang suara sebagai vokal latar.
MUHAMMAD CHARLY VAN HOUTTEN {CHARLY VOCALIS ST12}
Nama lengkap: Muhammad Charly Van HouttenTanggal lahir : Pria Lahir 5 November 1981Kebiasaan: Ia tak pernah luput dari Gitar. Charly selalu membawa Gitar nya kemana pun,ntah ketika tidur,hang out,sarapan,bahkan mau masuk kamar mandi.Untuk sarapan Pagi Charly selalu memakan Roti,agar stamina saat bernyanyi diatas Panggung..Charly ST12, Dari Jalanan Ke Atas Panggung 

              Wajar aja kalau keluarganya nggak ngelarang waktu Charly memutuskan buat merantau ke Bandung untuk jadi musisi. Selain karena dianggap punya bakat yang memadai, Charly juga datang dari keluarga dengan darah musik yang kental.
Neneknya yang tinggal di Cirebon adalah sinden wayang yang cukup terkenal di daerahnya dan masih aktif sampai saat ini. Sedangkan uwaknya adalah seorang pemusik dangdut, yang pertama kali mengenalkannya pada dunia musik.
            
Cowok bernama asli Muhammad Charly Van Houtten ini awalnya tertarik untuk jadi gitaris, gara-gara uwaknya yang musisi itu pernah memberinya hadiah berupa gitar. Gitar kesayangannya itu lalu dia bawa kemana-mana sebagai instrumen membuat lagu. Nggak disangka-sangka, ternyata banyak orang yang bilang suara Charly cukup merdu untuk jadi seorang vokalis. Akhirnya sejak tahun 1998, saat mulai manggung dari kafe ke kafe bareng teman-temannya, Charly dipercaya untuk memegang posisi vokal.
           
                     Buat cowok kelahiran Cirebon, 5 November 1982 ini, musik bukan cuma sekedar hobi, tapi juga tujuan hidup. Ini yang jadi alasan utamanya hijrah ke Bandung dari Cirebon di tahun 2000, yaitu untuk mengambil kuliah jurusan seni musik di Universitas Pasundan Bandung.
       
              Selama di Bandung, Charly mengaku nggak pernah punya tempat tingggal. Biasanya dia menginap di rumah teman atau di studio musik tempatnya latihan. Sedangkan untuk membeli makan, dia terpaksa mengamen di perempatan jalan Dago.
           
                      Untungnya perjuangan ini nggak sia-sia, karena pengagum Al Jarreau dan Armand Maulana ini berhasil menelurkan satu album bareng sebuah band bernama Afterclose, sebelum akhirnya ditarik bergabung oleh ST12.
          
                 Perannya di ST12 cukup penting, karena hampir semua lirik lagu band ini adalah ciptaan Charly. Bahkan, cowok yang menulis lagu sejak kelas 1 SMP ini sekarang mulai mencoba-coba membuat lagu untuk dinyanyikan artis lain. Pingkan Mambo dan Aris Idol adalah beberapa di antaranya. Mengenai Aris, Charly punya alasan sendiri untuk kagum pada salah satu peserta Indonesian Idol itu.
            
                   "Waktu itu di salah satu episode Idol, Aris sempat bawain lagu ST12 yang judulnya Rasa Yang Tertinggal. Jujur aja aku sempat nangis liatnya, dia bawain lagu itu dengan bagus banget. Dan ternyata latar belakang Aris juga nggak jauh sama aku, dia dulunya pengamen juga. Jadi aku salut lah sama dia, mudah-mudahan aja dia nggak patah semangat," kata Charly ST12.

LATAR TERBENTUKNYA ST12 BAND

ST 12 ST 12 adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2004. Grup ini didirikan oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly Van Houten alias Charly (vokalis), dan Iman Rush (gitaris). Nama ST 12 sendiri merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 yang merupakan markas berkumpulnya band ini. Sampai saat ini ST 12 telah menghasilkan 4 album musik.

Secara resmi ST 12 berdiri pada tanggal 20 Januari 2004, meski anggotanya telah lama berkecimpung di dunia musik. Sebelumnya, keempat personel ini tak saling kenal. Mereka sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Nama ST 12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz. Mereka juga berkompromi dengan mengambil aliran Melayu, Pop,Country, Akoustik dan Jazz, walau Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock. Sulitnya mendapat label rekaman yang mau menerima mereka, ST 12 akhirnya menempuh jalur indie (independent).

Album perdana, Jalan Terbaik pun dirilis. Sayang, saat tour promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2005.[1] Kesuksesan album perdana ST12 membuat mereka dilirik Trinity Optima Production. ST12 pun merilis album kedua P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman.[2] Band ini juga memengaruhi penyanyi cilik asal Amerika Serikat, Billy Gilman.